Thursday, October 10, 2013

STRATEGI TRADING FOREX (bagian 2)




Dalam melakukan segala hal, anda perlu memiliki strategi tertentu untuk mencapai tujuan. Tanpa memiliki strategi yang dimaksudkan maka anda akan berjalan tanpa tujuan yang jelas. Strategi berkaitan dengan cara untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, biasanya dimulai dengan pertanyaan “Bagaimana caranya”? Demikian pula trading forex, diperlukan strategi tertentu bagi seorang trader dalam arti  aksi-aksi apa saja yang diperlukan supaya rencana awal berjalan lancar dan mencapai tujuan anda yaitu mencapai profit yang maksimal dan loss yang minimal. Bagian kedua ini merupakan kelanjutan tentang soal strategi trading  sebagaimana penulis janjikan.  Berikut ini adalah beberapa aksi yang dapat dijadikan sebagai acuan:  

1.     HEDGING/LOCKING

Hedging menurut arti katanya adalah melindungi nilai . Dalam forex trading, aksi hedging disebut juga locking berarti trader membuka dua posisi yang berlawanan yakni posisi Buy dan Sell sekaligus  pada satu mata uang misalnya GBP/USD sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floatingnya tetap sama. Seorang trader dapat saja menggunakan strategi Hedging atau Locking ini biasanya untuk mengunci pergerakan mata uang tersebut sehingga kedua posisi yang terbuka selalu bergerak berlawanan pada waktu yang sama sehingga trader tidak mengalami keuntungan atau kerugian. 

Misalnya :
Saat ini nilai GBP/USD adalah 1.5600.
Saya memprediksi GBP/USD akan naik menuju 1.5700, sehingga saya membuka posisi buy.
Beberapa menit kemudian ternyata GBP/USD bergerak berlawanan dengan prediksi saya, yaitu turun ke 1.5580. Artinya posisi buy saya rugi 20 point.
Agar kerugian ini tidak bertambah besar, saya membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi pertama, yaitu membuka posisi sell di level 1.5580.
Seandainya selanjutnya market turun lagi ke level 1.5550 maka kerugian saya tetap 20 point, karena posisi pertama rugi 50 point (1.5600 – 1.5580) dan posisi kedua untung 30 point (1.5580-1.5550) .

Begitupun seandainya market naik ke level 1.5620, saya tetap rugi 20 point karena posisi pertama untung 20 point dan posisi kedua rugi 40 point (1.5620-1.5580) .
Dengan demikian kemanapun market selanjutnya bergerak, karena menggunakan strategi hedging kerugian saya tetap terkunci sebesar 20 point.

Lalu apa bisa dengan kondisi yang terkunci rugi 20 point diatas berubah menjadi profit ?
Tentu saja. Selama kita bisa membuka kunci tersebut pada kondisi yang tepat.
Dan kondisi terbaik untuk menutup posisi yang menggunakan strategi hedging itu adalah ketika kita yakin bahwa selanjutnya market akan bergerak kuat ke salah satu arah, misalnya saat terjadi konvergen atau divergen.

Contoh :
Saya membuka posisi buy di 1.5550 lalu membuka sell di 1.5500 .
Kemudian pada saat market berada di level 1.5450 terjadi konvergen.
Yang harus dilakukan adalah menutup posisi sell saya yang sedang untung 50 point. Sehingga saya mendapat profit 50 point.
Karena konvergen , maka beberapa saat kemudian market memantul naik melebihi level 1.5500, misalnya ke level 1.5525 .
Pada saat itu saya menutup posisi buy saya yang sedang rugi 25 point. Sehingga loss 25 point.
Setelah kedua posisi tersebut ditutup, akumulasinya adalah = profit 50 point (posisi sell ) + loss 25 point (posisi buy )
Totalnya = profit 25 point.
Itulah strategi hedging forex, yaitu strategi yang paling sering digunakan oleh para trader untuk memperkecil resiko kerugian.
Strategi hedging ini bisa kita gunakan dalam trading kita sehari hari. Namun sarannya adalah :
- Jika market sedang bergerak tak menentu, dan kita tidak yakin dengan arah trend selanjutnya, maka sebaiknya menutup kedua posisi yang sedang dilakukan hedging.
- Tapi jika kita yakin selanjutnya market bergerak ke salah satu arah dengan kuat, maka kita tutup salah satu posisi yaitu yang berlawanan dengan arah prediksi kita. Dengan harapan posisi yang terbuka bisa meraih keuntungan lebih besar dari kerugian posisi yang telah ditutup.

2.     Cross Hedging





 CROSS HEDGING berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan terhadap pasangan mata uang yang berbeda akan tetapi masih serumpun. Maksud serumpun di sini adalah trend pergerakan dari kedua pasangan mata uang cenderung sama seperti: GBP/USD dengan EUR/USD ; AUD/USD dengan NZD/USD.



Contoh: 

Mr.X memprediksi harga GBP/USD akan naik maka dia membuka posisi Buy dengan harapan harga akan naik.

Ternyata harga turun …….
Mr. X kembali menganalisa dan kesimpulannya: USD memang menguat tapi akan melemah kembali (Harga GBP/USD memang akan turun tapi akan naik kembali)

Dia memutuskan …….
1. Menahan posisi Buy GBP/USDnya (tidak ditutup)
2. Membuka posisi baru Sell EUR/USD (supaya mendapatkan keuntungan saat EUR/USD turun)


Nah perhatikan apa yang terjadi
Misalnya dia membeli 1 lot GBP/USD saat harga 1.9930 dan saat ini harga nya 1.9927, sehingga kerugian 3 point (1.9927 – 1.9930)
Kemudian saat itu juga dia membuka posisi Sell 1 lot EUR/USD saat harga 1.5888.

Nah perhatikan kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9925 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5900
1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9925 – 1.9930 = -5 point (rugi)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5900 – 1.5888 = 2 point (laba)
3. TOTAL Rugi Laba: -5 + 2 = -3point


Bagaimana kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9934 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5881
1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9934 – 1.9930 = 4 point (laba)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5881 – 1.5888 = -7 point (rugi)
3. TOTAL Rugi Laba: 4 + (-7) = -3 point




http://siembah dot com/
http://forex dot marketiva-id.com/category/cross-hedging
 


=======


Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.