Ini hanyalah sebuah refleksi kecil untuk menanggapi cerita Injil hari ini Senin, 10 Oktober 2016.
Pendahuluan
“Tanda nabi Yunus” yang dikatakan oleh Yesus dalam Lukas 11: 29-32 (Bdk Mat 12:39-40, Mat 16:4).
“Tanda nabi Yunus” yang dikatakan oleh Yesus dalam Lukas 11: 29-32 (Bdk Mat 12:39-40, Mat 16:4).
Istilah Tanda
Kata “Tanda” menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah (1.)Yang menjadi alamat atau yg menyatakan sesuatu (2.)Gejala
(3.) Bukti (4.) Pengenal; Lambang (5.)
Nabi
Yunus dan warga Niniwe
Yunus diperkenalkan sebagai putra dari Amitai dan disebut sebagai Nabi kerajaan utara Israel pada waktu pemerintahan Yerobeam II serta berasal dari Gat-Hefer sebelah utara Nazaret di Galilea. Dalam kitab Yunus, Nabi Yunus adalah orang yang dipilih Tuhan untuk menyampaikan pesan kepada warga kota Niniwe untuk bertobat dari kejahatan mereka (Yun 1:1-2), namun Yunus melarikan diri dengan kapal menuju ke barat, ke Tarsis (Spanyol).
Dalam
perjalanannya tersebut, kapal yang ia naiki berhadapan dengan badai besar yang
dalam sepengetahuan dari Yunus karena disebabkan oleh dirinya yang lari dari
perintah Tuhan. Ia kemudian menyuruh orang-orang dalam kapal itu untuk membuang
dirinya kelaut yang kemudian ia dimakan oleh ikan besar. Dalam perut ikan
tersebut, Yunus berdoa dan mengucap syukur dan akan melakukan apa yang telah
dinazarkannya, kemudian ikan itu memuntahkan Yunus ke darat.
Dengan
kesempatan kedua yang diberikan oleh Allah, Yunus pergi untuk mengikuti apa
yang diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan kepada warga kota Niniwe
yang luasnya tiga hari perjalanan itu bahwa kota itu akan dihancurkan dalam
empat puluh hari lagi. Hanya ini yang disampaikan oleh Yunus kepada warga kota
Niniwe tanpa suatu tanda Mujizat apa-apa yang berasal dari Allah,
namun karena kepercayaan mereka kepada Allah dan juga suatu kesadaran dari
seluruh warga kota itu, termasuk sang raja, maka sang raja memerintahkan
rakyatnya untuk berpuasa dan bertobat dari segala kejahatan dan kekerasan yang
dilakukan. Semua yang dilakukan oleh raja dan warga kota Niniwe, membuat Allah
tidak jadi menghukum mereka, Yunus yang marah-marah dalam doanya, namun
Allah dengan sabar mengajarkan Yunus bahwa Ia senang menyediakan kasih
karunia-Nya bagi setiap orang dari segala bangsa.
Tanda
Yunus
11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. 11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. 11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! 11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
Pernyataan dari Yesus Kristus (dalam
ayat 29) merupakan respon terhadap tuntutan pertanyaan penuh ketidakpercayaan
yang berasal dari Ahli Taurat dan orang Farisi (ayat 39) , mereka menuntut
suatu tanda dari Yesus untuk membuktikan siapakah Yesus sebenarnya dan menjawab
keraguan mereka tentang Yesus Kristus. Respon yang diberikan oleh Yesus
ternyata tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh ahli Taurat dan orang
Farisi tersebut, bahkan Yesus menyebut (tidak hanya kepada ahli Taurat dan
orang Farisi namun juga kepada orang-orang pada saat itu, bahkan hingga saat
ini) mereka dengan sebutan “angkatan yang jahat dan tidak setia”.
Berdasarkan
perkataan Yesus mengenai “tanda nabi Yunus”, Ahmed Deedat memberikan argumen
bahwa Yunus diperut ikan berada dalam keadaan hidup, demikian juga Yesus
Kristus harus hidup dalam kubur, argumen-argumen inilah yang sering dikutip
oleh teman-teman Muslim, namun sebenarnya, kedua teman debat saya (yang saya
sebutkan diatas) mengutip setiap argumen dari Deedat yang ketika saya nyatakan
salah dengan memberikan argumen-argumen bantahan, mereka tidak mampu
mempertahankan argumen tersebut.
Kita
kembali ke tanda Nabi Yunus. Yesus dengan jelas menyatakan hal-hal apa saja
yang menjadi tanda nabi Yunus tersebut, yaitu tinggal dalam perut ikan dan
perut bumi selama tiga hari tiga malam, “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam
perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di
dalam rahim bumi tiga hari tiga malam”, namun hal ini bukanlah sesuatu yang
terpenting dalam perkataan Yesus daripada lainnya dalam perikop yang sama,
melainkan pada ayat berikutnya, yaitu, “Pada waktu penghakiman, orang-orang
Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab
orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan
sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”.Permasalahan utamanya
adalah mengenai pertobatan, bukan mengenai mujizat mati atau hidupnya
Yunus diperut ikan. Yesus Kristus dengan lantang memberikan perbandingan
antara raja dan warga kota Niniwe yang lansung menanggapi pemberitaan Yunus
(Yun 3:4) dengan melakukan pertobatan secara mendalam dengan iman yang kuat dan
tertuju kepada Allah dengan pertanyaan dari ahli Taurat dan orang Farisi yang
sudah pasti menyatakan ketidak-percayaan mereka terhadap Yesus Kristus. Yesus
sendiri sebenarnya cukup sebagai tanda bagi mereka, seperti Yunus adalah sebuah
tanda bagi orang-orang Niniwe. Tidak sampai disitu saja, bahkan Yesus
menyatakan diri-Nya melebihi dari Nabi Yunus.
keberadaan
Yunus dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam merupakan typology terhadap
Yesus sebagai Antitype yang akan berada dalam “rahim bumi” juga selama tiga hari
tiga malam, sebagai Typology juga tanda nabi Yunus tidak harus sama terjadi
kepada Yesus, jika harus sama maka Yesus seharusnya juga berada di kapal,
kemudian dibuang kelaut, dimakan ikan besar, dan tinggal didalam perut ikan
selama tiga hari tiga malam. Jelas bukan hal ini yang dimaksudkan oleh Yesus
mengenai tanda Nabi Yunus, melainkan bagaimana Yunus yang tanpa melakukan
mujizat apapun dipercayai dan didengarkan oleh raja dan warga kota Niniwe
sehingga melakukan pertobatan (sebuah kisah pertobatan terbesar yang terjadi
pada sebuah kota yang luasnya tiga hari perjalanan), begitu juga dengan Yesus,
angkatan yang jahat dan tidak setia, tidak seharusnya meminta sebuah tanda
kepada Yesus meskipun Yesus sejak memulai misiNya di dunia sudah melakukan
berbagai mujizat namun mereka tidak pernah percaya dan memperhitungkan
mujizat-mujizat dari Yesus tersebut sebagai sebuah tanda seperti yang mereka
minta. Sebagaimana tanda nabi Yunus yang telah menyadarkan sebuah kota besar,
maka sudah seharusnya tanda yang diberikan oleh Yesus menyadarkan dan
memberikan sebuah bukti kepada angkatan ini bahwa Ia adalah Mesias yang
dijanjikan dalam kitab Taurat dan kitab para Nabi dan bangkit pada hari ke
tiga.
Kesimpulan
Tanda Nabi Yunus yang disebutkan Yesus adalah sebuah Typology terhadap Yesus yang tidak harus sama dengan apa yang terjadi kepada Nabi Yunus, meskipun Yesus menyebutkan mengenai keberadaan di perut ikan dan rahim bumi selama tiga hari tiga malam (Mat 12:40), namun hal ini bukanlah hal pokok dari apa yang hendak disampaikan oleh Yesus Kristus, tapi Yesus ingin memberitakan mengenai pertobatan kota Niniwe yang tanpa sedikitpun Yunus melakukan mujizat terhadap kota tersebut, bahkan hanya satu kalimat yang disampaikan oleh Yunus kepada kota Niniwe.
Tanda Nabi Yunus yang disebutkan Yesus adalah sebuah Typology terhadap Yesus yang tidak harus sama dengan apa yang terjadi kepada Nabi Yunus, meskipun Yesus menyebutkan mengenai keberadaan di perut ikan dan rahim bumi selama tiga hari tiga malam (Mat 12:40), namun hal ini bukanlah hal pokok dari apa yang hendak disampaikan oleh Yesus Kristus, tapi Yesus ingin memberitakan mengenai pertobatan kota Niniwe yang tanpa sedikitpun Yunus melakukan mujizat terhadap kota tersebut, bahkan hanya satu kalimat yang disampaikan oleh Yunus kepada kota Niniwe.
Satu-satunya
mujizat yang diberikan kepada nabi Yunus adalah keluar dari perut ikan dalam
keadaan hidup, hal ini mungkin juga disaksikan oleh warga kota, namun mujizat
ini bukanlah ditujukan kepada warga kota Niniwe, melainkan sebuah hukuman
kepada nabi Yunus yang lari dari perintah Tuhan untuk mengabarkan sebuah berita
kepada warga kota Niniwe. Dengan demikian, jika Yunus yang tanpa Mujizat
menobatkan satu kota dengan hanya berdasarkan satu kalimat, mengapa kita tidak
dapat mempercayai setiap mujizat yang dilakukan oleh Yesus? Bahkan Yesus
mengatakan bahwa Ia lebih tinggi daripada raja Salomo dan nabi Yunus (Luk
11:29-32)
Amin!!
Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.