Monday, October 10, 2016

MAKNA TANDA NABI YUNUS

Ini hanyalah sebuah refleksi kecil untuk menanggapi cerita Injil hari ini Senin, 10 Oktober 2016.  

Pendahuluan
“Tanda nabi Yunus” yang dikatakan oleh Yesus dalam Lukas 11: 29-32 (Bdk Mat 12:39-40, Mat 16:4). 

Istilah Tanda Kata “Tanda”  menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1.)Yang menjadi alamat atau yg menyatakan sesuatu (2.)Gejala (3.) Bukti (4.) Pengenal; Lambang (5.)

Nabi Yunus dan warga Niniwe

Yunus diperkenalkan sebagai putra dari Amitai dan disebut sebagai Nabi kerajaan utara Israel pada waktu pemerintahan Yerobeam II serta berasal dari Gat-Hefer sebelah utara Nazaret di Galilea. Dalam kitab Yunus, Nabi Yunus adalah orang yang dipilih Tuhan untuk menyampaikan pesan kepada warga kota Niniwe untuk bertobat dari kejahatan mereka (Yun 1:1-2), namun Yunus melarikan diri dengan kapal menuju ke barat, ke Tarsis (Spanyol).
Dalam perjalanannya tersebut, kapal yang ia naiki berhadapan dengan badai besar yang dalam sepengetahuan dari Yunus karena disebabkan oleh dirinya yang lari dari perintah Tuhan. Ia kemudian menyuruh orang-orang dalam kapal itu untuk membuang dirinya kelaut yang kemudian ia dimakan oleh ikan besar. Dalam perut ikan tersebut, Yunus berdoa dan mengucap syukur dan akan melakukan apa yang telah dinazarkannya, kemudian ikan itu memuntahkan Yunus ke darat.
Dengan kesempatan kedua yang diberikan oleh Allah, Yunus pergi untuk mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan kepada warga kota Niniwe yang luasnya tiga hari perjalanan itu bahwa kota itu akan dihancurkan dalam empat puluh hari lagi. Hanya ini yang disampaikan oleh Yunus kepada warga kota Niniwe tanpa suatu tanda Mujizat apa-apa yang berasal dari Allah, namun karena kepercayaan mereka kepada Allah dan juga suatu kesadaran dari seluruh warga kota itu, termasuk sang raja, maka sang raja memerintahkan rakyatnya untuk berpuasa dan bertobat dari segala kejahatan dan kekerasan yang dilakukan. Semua yang dilakukan oleh raja dan warga kota Niniwe, membuat Allah tidak jadi menghukum mereka, Yunus yang marah-marah dalam doanya, namun Allah dengan sabar mengajarkan Yunus bahwa Ia senang menyediakan kasih karunia-Nya bagi setiap orang dari segala bangsa.

Tanda Yunus

11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. 11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. 11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! 11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!" 

Pernyataan dari Yesus Kristus (dalam ayat 29) merupakan respon terhadap tuntutan pertanyaan penuh ketidakpercayaan yang berasal dari Ahli Taurat dan orang Farisi (ayat 39) , mereka menuntut suatu tanda dari Yesus untuk membuktikan siapakah Yesus sebenarnya dan menjawab keraguan mereka tentang Yesus Kristus. Respon yang diberikan oleh Yesus ternyata tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh ahli Taurat dan orang Farisi tersebut, bahkan Yesus menyebut (tidak hanya kepada ahli Taurat dan orang Farisi namun juga kepada orang-orang pada saat itu, bahkan hingga saat ini) mereka dengan sebutan “angkatan yang jahat dan tidak setia”.
Berdasarkan perkataan Yesus mengenai “tanda nabi Yunus”, Ahmed Deedat memberikan argumen bahwa Yunus diperut ikan berada dalam keadaan hidup, demikian juga Yesus Kristus harus hidup dalam kubur, argumen-argumen inilah yang sering dikutip oleh teman-teman Muslim, namun sebenarnya, kedua teman debat saya (yang saya sebutkan diatas) mengutip setiap argumen dari Deedat yang ketika saya nyatakan salah dengan memberikan argumen-argumen bantahan, mereka tidak mampu mempertahankan argumen tersebut.
Kita kembali ke tanda Nabi Yunus. Yesus dengan jelas menyatakan hal-hal apa saja yang menjadi tanda nabi Yunus tersebut, yaitu tinggal dalam perut ikan dan perut bumi selama tiga hari tiga malam, “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam”, namun hal ini bukanlah sesuatu yang terpenting dalam perkataan Yesus daripada lainnya dalam perikop yang sama, melainkan pada ayat berikutnya, yaitu, “Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”.Permasalahan utamanya adalah mengenai pertobatan, bukan mengenai mujizat mati atau hidupnya Yunus diperut ikan. Yesus Kristus dengan lantang memberikan perbandingan antara raja dan warga kota Niniwe yang lansung menanggapi pemberitaan Yunus (Yun 3:4) dengan melakukan pertobatan secara mendalam dengan iman yang kuat dan tertuju kepada Allah dengan pertanyaan dari ahli Taurat dan orang Farisi yang sudah pasti menyatakan ketidak-percayaan mereka terhadap Yesus Kristus. Yesus sendiri sebenarnya cukup sebagai tanda bagi mereka, seperti Yunus adalah sebuah tanda bagi orang-orang Niniwe. Tidak sampai disitu saja, bahkan Yesus menyatakan diri-Nya melebihi dari Nabi Yunus.
keberadaan Yunus dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam merupakan typology terhadap Yesus sebagai Antitype yang akan berada dalam “rahim bumi” juga selama tiga hari tiga malam, sebagai Typology juga tanda nabi Yunus tidak harus sama terjadi kepada Yesus, jika harus sama maka Yesus seharusnya juga berada di kapal, kemudian dibuang kelaut, dimakan ikan besar, dan tinggal didalam perut ikan selama tiga hari tiga malam. Jelas bukan hal ini yang dimaksudkan oleh Yesus mengenai tanda Nabi Yunus, melainkan bagaimana Yunus yang tanpa melakukan mujizat apapun dipercayai dan didengarkan oleh raja dan warga kota Niniwe sehingga melakukan pertobatan (sebuah kisah pertobatan terbesar yang terjadi pada sebuah kota yang luasnya tiga hari perjalanan), begitu juga dengan Yesus, angkatan yang jahat dan tidak setia, tidak seharusnya meminta sebuah tanda kepada Yesus meskipun Yesus sejak memulai misiNya di dunia sudah melakukan berbagai mujizat namun mereka tidak pernah percaya dan memperhitungkan mujizat-mujizat dari Yesus tersebut sebagai sebuah tanda seperti yang mereka minta. Sebagaimana tanda nabi Yunus yang telah menyadarkan sebuah kota besar, maka sudah seharusnya tanda yang diberikan oleh Yesus menyadarkan dan memberikan sebuah bukti kepada angkatan ini bahwa Ia adalah Mesias yang dijanjikan dalam kitab Taurat dan kitab para Nabi dan bangkit pada hari ke tiga.

Kesimpulan
Tanda Nabi Yunus yang disebutkan Yesus adalah sebuah Typology terhadap Yesus yang tidak harus sama dengan apa yang terjadi kepada Nabi Yunus, meskipun Yesus menyebutkan mengenai keberadaan di perut ikan dan rahim bumi selama tiga hari tiga malam (Mat 12:40), namun hal ini bukanlah hal pokok dari apa yang hendak disampaikan oleh Yesus Kristus, tapi Yesus ingin memberitakan mengenai pertobatan kota Niniwe yang tanpa sedikitpun Yunus melakukan mujizat terhadap kota tersebut, bahkan hanya satu kalimat yang disampaikan oleh Yunus kepada kota Niniwe.
Satu-satunya mujizat yang diberikan kepada nabi Yunus adalah keluar dari perut ikan dalam keadaan hidup, hal ini mungkin juga disaksikan oleh warga kota, namun mujizat ini bukanlah ditujukan kepada warga kota Niniwe, melainkan sebuah hukuman kepada nabi Yunus yang lari dari perintah Tuhan untuk mengabarkan sebuah berita kepada warga kota Niniwe. Dengan demikian, jika Yunus yang tanpa Mujizat menobatkan satu kota dengan hanya berdasarkan satu kalimat, mengapa kita tidak dapat mempercayai setiap mujizat yang dilakukan oleh Yesus? Bahkan Yesus mengatakan bahwa Ia lebih tinggi daripada raja Salomo dan nabi Yunus (Luk 11:29-32)


Amin!!


======================
Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.