Sebelum ada internet, kebanyakan orang yang memiliki uang,
berinvestasi pada bentuk investasi seperti property, perkebunan atau bentuk
real investasi yang lain. Ya, memang begitu karena mereka belum tahu bentuk
investasi di sector non real. Investasi di sector non real baru saja mulai
dikenal ketika internet sudah makin berkembang ke arah yang lebih baik dan
canggih.
Sementara itu juga, ini bisa menjadi salah satu dorongan mengapa
investasi di sector non real booming. Suatu saat, terjadilah krisis moneter dan
apa yang terjadi? Investasi sector real mengalami imbas atau bahkan ada yang bankrut.
Untungnya bahwa krisis moneter hanya berlangsung dalam beberapa waktu dan segera berlalu, dan para pengusaha mulai sadar bahwa sector
real perlu segera dimodifikasi dengan jenis investasi lain dengan return yang besar
dalam tempo yang singkat dan di sinilah trend investasi sektor finansial (non
real) mulai booming.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 1
Apakah investasi di sector riil dan sector non
riil (financial) berbeda?
Keduanya BERBEDA. Pertama, Investasi sektor riil (misalnya: properti)
umumnya membutuhkan modal yang besar dan memakan waktu yang relatif lama untuk
berkembang. Modal yang dibutuhkan
relatif besar, likuiditasnya tidak secepat sektor finansial.
Contoh: Adi menginvestasikan sejumlah uangnya dengan membeli
sebuah rumah. Nilai dari investasi rumah tersebut tidak bertambah alias selalu
meningkat. Ini kelebihannya. Beberapa tahun kemudian, Adi hendak mencairkan
investasinya. Adi harus mencari seseorang yang memiliki dana untuk
membeli rumahnya yang nilainya sudah naik puluhan hingga ratusan persen. Pada
satu pihak Adi sangat butuhkan uang dari hasilinvestasinya tersebut, namun pada
pihak lain ia harus bersabar untuk menunggu karena susah untuk mendapatkan
pembeli. Orang-orang yang ingin membeli rumah tersebut keberatan karena kata
mereka harganya terlalu mahal dan ini yang membuat mereka tidak segera membeli
rumah Adi. Mendapatkan pembeli yang segera memberli rumah Adi tidaklah mudah. Masalah likuiditas terjadi di sini.
Kedua, soal investasi sektor finansial. Investasi di sector ini
sungguh berbeda. Dari sisi likuiditas, Investasi
pada sektor memiliki kecenderungan lebih likuid dan return yang relatif lebih
besar, sebanding dengan resikonya. Kelebihan lainnya adalah banyaknya produk
investasi yang ditawarkan pada sektor ini.
Hingga di sinilah saya mau berbicara tentang forex sebagai salah
satu golongan pasar uang dan bursa komoditas berjangka. Di mana Forex trading
merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high
return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar
bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan
kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Semua orang yang menamakan dirinya sebagai investor pertama-tama
perlu menerima kenyataan ini, bahwa semua jenis investasi memiliki kemungkinan
merugi. Besarnya potensi kerugian akan sebanding dengan besarnya potensi
keuntungan yang dapat kita peroleh. Semakin besar potensi keuntungan yang dapat
diperoleh, maka semakin besar juga potensi kerugian yang dapat timbul.
Gambar 2
Apakah Anda seorang investor yang lebih suka akan rasa nyaman
alias tidak suka untuk menerima resiko atau ‘guncangan-guncangan’ dalam
portfolio investasi Anda? Trading forex bukanlah jenis investasi yang cocok
bagi Anda. Karena forex trading merupakan investasi yang memiliki pergerakan
sangat cepat dalam likuiditas maupun dalam pergerakan harga. Forex trading
dapat saja membawa Anda memperoleh keuntungan sebesar puluhan sampai ratusan
persen dalam satu harinya namun juga dapat membawa Anda kehilangan jumlah yang
sama, karena itu maka jenis investasi ini sangat cocok bagi para investor yang
sangat menyukai resiko alias sorang RISK TAKER, maka forex trading
adalah jenis investasi yang cocok dengan Anda.
Apakah ada cara untuk meminimalisasi
potensi kerugian yang mungkin timbul? Ya, ada! Risk management dan Kemampuan analisa
Anda adalah kuncinya. Semakin baik Anda dalam menjalankan risk management dan
menganalisa pergerakan harga pasar, maka semakin kecil potensi loss yang dapat
terjadi.
Kalau mau mendapatkan profit maksimal dan loss minimal dalam
trading maka perlu seorang risk taker investor.
Apakah sudah siap? Kami mempersiapkan Anda melalui pendidikan
dan latihan secara gratis menjadi seorang trader forex yang mandiri dan
konsisten dalam profit menuju kebebasan financial di era yang menantang ini.@SF
===================
Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.