Inspirasi
untuk renungan hari ini saya ambil dari Injil Luk. 13:31-35, sesuai dengan
kalender Liturgi Gereja Katolik tahun C, 2016.
Berikut ini adalah kutipannya:
Lukas
13:31-35 : Yesus harus mati di Yerusalem Keluhan terhadap Yerusalem
13:31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang
Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini,
karena Herodes hendak membunuh Engkau." 13:32 Jawab Yesus kepada mereka:
"Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan
menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. 13:33 Tetapi hari
ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah
semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. 13:34 Yerusalem, Yerusalem,
engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang
diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam
mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 13:35
Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu
tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia
yang datang dalam nama Tuhan!"
Wow keren. Baca dan
renungkan perikop di atas secara
baik-baik. Bagi yang ingin refleksi, silahkan membaca refleksiku ini sampai
selesai.
Inikah gambaran untuk
keadaan di masyarakat kita saat ini? Ada orang yang berkendak baik, dan ingin
untuk menyelamatkan masyarakat dari segala hawa nafsu, korupsi, kebohongan, dan
iri hati, kebencian dan sebagainya silahkan urutkan a sampai zet yang negatif
begitu, tetapi eh malah dilawan, bahkan hendak disuruh pergi, diancam untuk
dibunuh, dan pokoknya yang penting bukan orang itu. Menyedihkan sekali bukan,
terlebih yang katanya akan membunuh adalah seorang “raja”, dalam bacaan di atas
adalah raja Herodes.
Yesus tidak takut terhadap
informasi bahwa Ia akan dibunuh. Yesus tahu bahwa itu adalah rencana jahat.
Kejahatan harus dilawan. Pertama, Kejahatan orang-orang dan tempat-tempat yang mengaku lebih beragama dan lebih bersekutu dengan Allah daripada semua orang dan tempat lainnya sangatlah menggusarkan dan mendukakan hati Tuhan Yesus. Betapa sedihnya Yesus ketika Ia berbicara tentang dosa dan kehancuran kota suci itu! Oh Yerusalem, Yerusalem.
Kedua. Orang yang tidak dapat mengambil manfaat dari berlimpahnya sarana anugerah yang mereka nikmati, sering kali berprasangka buruk terhadap segala sarana anugerah itu. Banyak orang tidak mau mendengarkan nabi-nabi atau menyambut utusan-utusan Allah, lalu membunuh dan merajam mereka. Jika kejahatan manusia tidak ditaklukkan, kejahatan tersebut semakin menjadi-jadi.
Kejahatan harus dilawan. Pertama, Kejahatan orang-orang dan tempat-tempat yang mengaku lebih beragama dan lebih bersekutu dengan Allah daripada semua orang dan tempat lainnya sangatlah menggusarkan dan mendukakan hati Tuhan Yesus. Betapa sedihnya Yesus ketika Ia berbicara tentang dosa dan kehancuran kota suci itu! Oh Yerusalem, Yerusalem.
Kedua. Orang yang tidak dapat mengambil manfaat dari berlimpahnya sarana anugerah yang mereka nikmati, sering kali berprasangka buruk terhadap segala sarana anugerah itu. Banyak orang tidak mau mendengarkan nabi-nabi atau menyambut utusan-utusan Allah, lalu membunuh dan merajam mereka. Jika kejahatan manusia tidak ditaklukkan, kejahatan tersebut semakin menjadi-jadi.
Terus,
untuk pembaca apa pesannya? Kejahatan memang harus dilawan, dibasmi. Ini perlu
keberanian untuk mulai dari diri sendiri, bukan hanya oleh orang-orang
tertentu, siapa pun itu yang disebut orang (baca: manusia). Semua orang
dipanggil untuk itu. Kalau sebagai pemimpin formal, non formal dari semua
tingkatan, ya jadilah contoh bagi orang-orang yang dipimpin. Dan silahkan
terapkan sendiri dalam hidup.@stefan sikone
Deo Gratia
====================
====================