Apakah Anda yakin dengan perencanaan pensiun Anda
sendiri?
Ini hanya sebuah data dari Employee Benefit Research Institute.
Dikatakan bahwa “hanya 18% orang Amerika - satu dari lima orang - mengatakan bahwa mereka
"sangat percaya diri" dapat membiayai masa pensiun mereka. Sedangkan
49% lainnya menyatakan bahwa mereka "agak percaya diri."
Apa yang membuat
perbedaan antara menjadi sangat percaya diri dan hanya agak percaya diri?
Jelas, uang. Tapi pensiun lebih dari itu.
Setiap akuntan
amatir tahu buku besar itu memiliki dua kolom, pendapatan dan biaya. Trik untuk
menjadi lebih percaya diri berkaitan dengan pensiun Anda adalah menyesuaikan angka-angka
tersebut pada kolom pendapatan dan biaya.
Jika Anda
memiliki banyak uang yang nganggur, bersyukurlah karena Anda tidak perlu repot-repot untuk membandingkan dua kolom tersebut.
Ya, soalnya Anda tahu Anda akan memiliki
lebih dari cukup untuk hidup?
Tetapi, di situlah kita mendapatkan celah besar antara
menjadi sangat percaya diri dan hanya agak percaya diri. Jika Anda meluangkan
waktu untuk benar-benar memahami keuangan Anda - termasuk menghadapi hal terburuk
seklaipun - kepercayaan diri Anda kemungkinan besar akan tumbuh dan terus
meningkat.
Sungguh
mengherankan betapa sedikit orang mengerti tentang pengeluaran mereka sendiri.
Kita cenderung
terlalu fokus pada perilaku jangka pendek investasi yang kita buat, sementara
melupakan bahwa tujuan jangka panjang dari uang yang diinvestasikan dengan
hati-hati adalah tidak hanya tumbuh, tapi melipatgandakan pertumbuhan melalui cara
compounding.
Berikut ini adalah lima hal yang perlu dilakukan
untuk menghadapi masa pensiun:
1. Buatlah Anggaran
Anda memerlukan
anggaran bulanan yang sebenarnya, di atas kertas atau di komputer Anda, dan
Anda memerlukan dana darurat sebesar antara tiga dan enam bulan dari target
bulanan itu. Jika Anda bisa melakukan ini, Anda akan tahu apa sebenarnya biaya
pensiun yang akan Anda bayar.
2. Figure out (Temukan) penghasilan sejati Anda
Sungguh
menakjubkan betapa banyak orang lebih suka terus bekerja daripada memikirkan
cara untuk berhenti dengan cara mereka sendiri.
Duduklah bersama
pasangan Anda dan cari tahu semua potensi sumber penghasilan pensiun Anda. Termasuk
bekerja paruh waktu. Pastikan juga memperhitungkan pendapatan Social Security,
pensiun, tabungan pensiun di tempat kerja, potensi ekuitas rumah, dan aset riil
yang mungkin Anda jual, seperti rumah kedua.
3. Bayarlah hutang tepat waktu
Jangan
sekali-kali membawa kartu kredit selama satu menit lebih lama dari yang
diperlukan. Bayarlah, dan lakukan hal yang sama untuk semua angsuran tepat pada
waktunya.
Alih-alih dana
darurat, cobalah untuk menciptakan “bantal” pengeluaran yang solid untuk
menutupi biaya hidup Anda yang sebenarnya dari bulan ke bulan.
4. Mulailah Menabung lebih banyak sekarang
Anda tidak bisa
pergi dari sini ke sana tanpa menabung. Jika Anda memiliki cukup uang dari
pekerjaan Anda di tempat kerja, bergabunglah atau tingkatkan kontribusi Anda
saat ini.
Jika Anda tidak
memiliki cukup uang, berjuanglah dan cobalah untuk menabung setiap bulan, lalu
cobalah untuk meningkatkannya dari sana. Mamang agak sulit untuk menabung
tetapi tidak ada alternatif lain.
5. Berinvestasi dengan tepat
Dua kesalahan
besar yang dilakukan para investor untuk pensiun, adalah bahwa mereka terlalu
konservatif berinvestasi, dan mereka menghabiskan terlalu banyak biaya untuk
mengelola dana investasi yang dikelola.
Anda bisa hidup
lebih lama dari perkiraan Anda, mungkin puluhan tahun lebih lama. Anda
memerlukan investasi yang tumbuh untuk menutupi biaya hidup di masa depan.
Sementara itu, membayar biaya tinggi untuk apa yang sering ternyata kurang
berkinerja adalah masalah nyata. Itulah mengapa begitu banyak investor jatuh merasa
"agak" percaya diri.
Jalan menuju
kepercayaan pensiun terus menanjak. Dan mungkin itulah yang membuat mereka tidak
mau memikirkannya.
Tapi semua
perjalanan berharga dimulai dengan langkah pertama. Begitu Anda mulai,
kepercayaan diri Anda terus bertumbuh bersamaan dengan setiap langkah selanjutnya.@@@
Drs. Stefan Sikone, MM adalah Guru Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) di SMA Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang, Penulis dan Praktisi bisnis Online Trading Forex.
===========================Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.