Tuesday, August 13, 2013

AKU SEORANG ANAK PETANI ALIH PROFESI MENJADI TRADER FOREX SEJATI

Stefan Sikone 
Aku adalah seorang anak petani desa nun jauh di sana. Kedua orangtuaku, ayah dan ibuku selalu mengajakku pergi ke kebun dan di sana pada mulanya saya hanya bisa menonton ayahku bekerja sebagai seorang petani: mencangkul, menyiangi rumput alias membersihkan rumput yang mencekik tanaman jagung atau padi dan tanaman lain yang sudah tumbuh subur dan lain-lain pekerjaan yang berkaitan dengan pertanian. 

Seiring dengan bertambahnya umur, saya terus belajar dan akhirnya dengan sendirinya bisa ikut serta bekerja layaknya ayahku itu. Saya bangga menjadi seorang petani kecil seperti ayah. Ayah dan ibuku juga bangga memiliki seorang anak yang tumbuh dan kini menjadi seorang petani. Bahkan ketika ayahku berhalangan ke kebun untuk bekerja pun saya dapat menangani pekerjaan ayah di kebun, ya karena memang saya sudah belajar dan menjadi seorang petani. 

Ketika sudah tiba waktunya masuk sekolah, kedua orang tuaku segera menyekolahkanku di sekolah terdekat, SD Naileku – Kecamatan Biboki Selatan-Kab. Timor Tengah Utara-NTT. Selama masih di SD pun setelah pelajaran di sekolah, biasanya saya pulang ke rumah dan selanjutnya ke kebun untuk membantu orang tua. 

Setelah tamat dari SD, saya beranjak agak menjauh ke kota karena harus melanjutkan sekolah di SMP dan seterusnya. Di sinilah, perlahan tapi pasti terjadi perubahan pola yang tadinya seorang petani harus menyesuaikan diri dengan keadaan di kota di mana kebanyakan orang adalah pedagang. Bila pulang kampung bekerja sebagai seorang petani namun bila kembali ke kota membawa sedikit hasil untuk dijual. 

Selain karena pendidikan yang makin maju dalam hal ini dari SMP seterusnya ke SMA dan makin jauh ke Perguruan Tinggi, pengalaman di kota yakni jual menjual makin terpola dan mau atau tidak mau harus menjadi seorang pedagang, maksudku menjadi orang yang berjualan seperti orang-orang yang berjualan sayur-sayuran, pakaian, barang di pasar atau toko atau di mana saja ada tempat orang menjual produk dan atau jasa-nya. Dari segi konteks tempat, saya terikat pada suatu tempat tertentu. 

Lebih jauh lagi, saya mengenal pasar forex, valuta asing. Yang tadinya adalah seorang yang berjualan di pasar nyata di mana produk utamanya adalah barang, kini di pasar forex perdagangan menjadi virtual, maya, tidak nyata di mana produknya adalah uang. Jadi yang dijual dan dibeli adalah uang. Dengan uang saya membeli / menjual uang. Jadilah saya seorang pedagang uang, kerennya forex. Konteksnya kini sangat luas, dalam arti saya dapat menjangkau seluruh dunia ini (dalam pikiran saja) dari suatu tempat tertentu (tempat yang real). Berpikir dari satu tempat nyata untuk menjangkau seluruh dunia. 

Jadi kalau sekarang saya ada di kantorku atau di suatu tempat tertentu, dalam waktu itu juga saya mengelilingi dunia ini. Orang boleh bercerita sudah sampai ke Negara A,B,C…Z, namun saya pada waktu ini dapat menjangkau semuanya dalam pikiranku. (tapi bukan dalam satu waktu, kalau dalam satu waktu saja bagaimana, massa dalam satu waktu seorang Adit ada di Negara A,B,C…Z. Rasanya terlalu mengambang begitu cerita pada alinea ini. Oleh karena itu saya cukupkan dulu karena saya mau bercerita tentang berdagang mata uang dan cara kerjanya. Dengan demikian, saya berharap bahwa pembaca akan mengerti tentang membayangkan berada di suatu Negara dengan mata uangnya untuk ditukarkan dengan mata uang Negara yang lain. 

Produk utama dalam perdagangan forex yang saya maksudkan ini adalah uang. Dalam hal ini saya dapat memperdagangkan semua mata uang di seluruh penjuru dunia. Ketika saya omong tentang uang seperti ini maka jangan membayangkan sekarang ini saya lagi memegang banyak uang bahkan semua mata uang ada di tangan saya. Sangat berbeda dengan pedagang yang jualannya adalah suatu produk tertentu, mobil misalnya. Ia membeli mobil untuk dijual lagi. Uang yang dimiliki diberikan kepada pemilik mobil dan ia, pedagang itu memiliki mobilnya. Walau mobilnya belum laku dijual lagi, mobilnya masih kelihatan. Kalau perdaganan uang yang virtual seperti ini? Produknya memang uang tetapi kita tidak pegang uangnya, sehingga kalau profit ya ada uang namun kalau rugi maka uangnya memang tidak ada sama sekali alias hilang sudah. Profit saja tidak ada uangnya (walaupun kemudian bisa diuangkan secara real), apalagi rugi…rugi total lagi, mana uangnya, dan ke mana uang itu pergi? Walau uang yang diperdagangkan tidak nyata, namun perdagangan uang ini jauh lebih lancar daripada perdagangan produk apapun. 

Begitu lancarnya, sehingga seorang pedagang uang bisa untung ya untung dalam hitungan detik dan sebaliknya bila rugi ya rugi pun dalam hitungan detik. Begitu banyak traders yang loss di dalam trading forex. Menakutkan bukan? Kalau seperti itu ceritanya untuk apa dan mengapa harus jadi pedagang valuta asing? Manusia tidak puas dengan apa yang dimilikinya he he he…sudah punya produk nyata koch mau dijadikan tidak nyata. Tapi saya mau….menjadi pedagang produk yang tidak nyata itu….toch nanti bisa dijadikan nyata (real). Saya tidak berpikir untuk menjadikan produk nyata menjadi tidak nyata. Saya hanya berpikir untuk bagaimana caranya menjadikan yang tidak nyata itu menjadi nyata. Bagaimana caranya, itulah yang akan saya ceritakan. Layaknya ayahku seorang petani yang sangat tekun dan sabar dalam pekerjaannya dan menantikan hasil panen, saya yang kini beralih profesi sebagai seorang pedagang forex, setiap hari mulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat juga melakukan pekerjaanku trading forex dengan tekun dan penuh kesabaran menantikan hasil tradingku. Memang ada banyak hal seperti modal untuk trading namun hal-hal lain yang berkaitan dengan itu akan saya tuliskan pada artikel-artikel berikutnya. Saya ingin menjadi seorang Successful Trader, dan Mind-Set inilah perlu dimiliki saya garisbawahi. Lalu bagaimana caranya ? Mudah.. just react and follow where the market goes. (Bereaksilah dan ikuti kemana arah pergerakan harga pasar forex). Di dalam tendangan Pinalti, seorang Kiper sepakbola , yang professional tentunya, tidak akan pernah tahu kemana bola akan mengarah. Kiper hanya memiliki kesempatan untuk meng-analisa ketika bola belum ditendang oleh lawan, namun pada saat ketika bola itu ditendang, yang dilakukan oleh Kiper itu adalah to react (melakukan reaksi) atas apa yang akan terjadi. Jika bola berhasil di halau oleh Kiper, itu bukan berarti Kiper itu jago, bisa mengetahui kemana arah bola, tetapi itu adalah akibat dari reaksi yang Kiper itu lakukan. Sekali lagi Saya ingin menjadi seorang Successful Trader. Caranya? Mudah.. just react and follow where the market goes. (Bereaksi dan ikuti kemana arah pergerakan harga pasar forex). Nantikan artikel tentang aku seorang trader forex sejati pada artikel berikut di blog ini.
=====================================
Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.