Wednesday, October 12, 2016

Ahli Taurat – Orang-orang Farisi dan Yesus

Inspirasi Renungan: Lukas 11: 42-46

Beberapa hari terakhir paling kurang dua hari terakhir ini, (menurut kalender liturgi Gereja Katolik tahun ini),  Yesus sangat tegas dalam ajarannya, bahkan Ia mengecam dengan sangat keras para ahi Taurat dan orang-orang Farisi. Mengapa para ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Pertama-tama kita lihat siapakah para ahli Traurat dan orang-orang Farisi itu sehingga Yesus memfokuskan kecamanannya kepada mereka itu?

Ahli-Ahli Taurat 
Ahli Taurat sebenarnya merupakan suatu jabatan, Mereka adalah orang-orang yang ahli dalam mempelajari Hukum Musa (Taurat) dan kegiatan utama mereka ialah mempelajari Taurat. Mereka memelihara hukum lisan dan dengan setia mewariskan Kitab-Kitab Suci Ibrani kepada murid-murid dan mengharapkan murid-murid menaatinya dengan sungguh-sungguh.
Salah satu tugas utama Ahli Taurat ialah menetapkan isi Taurat tertulis (tora sye-bikhtav). Mereka menetapkan bahwa isinya adalah 613 perintah, 248 positif dan 365 negatif. Selanjutnya mereka, “memasang pagar” sekelilingnya, artinya, menafsirkan dan melengkapinya sedemikian rupa, sehingga tak mungkin orang melanggarnya secara kebetulan atau karena ketidaktahuan.

Ada 3 macam fungsi Ahli Taurat:
1.    Memelihara Hukum Taurat. Mereka memelihara Hukum Taurat dengan menjadi pembela  Hukum Taurat. Tugas mereka adalah  menyampaikan keputusan-keputusan hukum tak tertulis yang telah muncul dalam usaha mereka menerapkan hukum Musa pada kehidupan sehari-hari. Mereka menyatakan bahwa hukum lisan ini lebih penting dari hukum tertulis (Mrk 7:5). Oleh usaha-usaha mereka agama cenderung merosot menjadi formalitas tanpa perasaan.
2.    Mengumpulkan banyak murid dan mengajar mereka tentang hukum. Dalam pengajarannya, mereka mewajibkan para murid untuk mempertahankan bahan-bahan yang diajarkan dan menyampaikan ajaran itu tanpa perubahan. Mereka mengajar di Bait Allah (Luk 2:46; Yoh 18:20). Apakah mereka mendapatkan bayaran? Ya mungkin mereka dibayar (Mat 10:10; I Kor 9:3-18; pernyataan Paulus mengenai haknya), dan bahkan beruntung oleh kedudukan mereka yang terhormat itu (Mrk 12:40; Luk 20:47).
3.    Mereka disebut “pengajar-pengajar hukum”, karena mereka dipercayai untuk urusan-urusan hukum sebagai hakim-hakim di Mahkamah Agama (Mat 22:35; Mrk 14:43,53; Luk 22:66; Kis 4:5). Untuk pelayanan mereka di Mahkamah Agama mereka tidak dibayar. Karena itu mereka harus memperoleh biaya hidup dari sumber atau cara lain, jika mereka tidak memiliki kekayaan pribadi yang cukup.

Orang-Orang Farisi
Kohler, seorang ahli KS  menjelaskan bahwa nama farisi tersebut sama  arti “orang yang memisahkan diri”, atau menjaga jarak/menjauh dari orang-orang atau hal-hal yang najis, dalam hal untuk mencapai tingkat kekudusan dan kebenaran yang diperlukan bagi orang yang ingin bersekutu dengan Allah.
Mereka ini adalah pemimpin agama, dan para Ahli Taurat maupun imam dapat ditemukan di antara mereka.3 Ada 7 macam farisi yang fanatik, yaitu:4
1.       Farisi “Pundak”, yang memamerkan perbuatan baiknya di hadapan orang lain bagai menyandangkan sebuah selempang di pundaknya.
2.      Farisi “Tunggu Sebentar”, yang meminta orang lain untuk menunggu sebentar agar mereka dapat melakukan sebuah perbuatan baik.
3.    Farisi “Buta”, yang menabrak tembok hingga memar karena menutup mata agar tidak melihat seorang wanita.
4.  Farisi “Ulekan”, yang berjalan dengan menundukkan kepala agar tidak melihat pemandangan yang menggoda.
5.  Farisi “Tukang Hitung”, yang selalu menghitung perbuatan baiknya untuk melihat apakah mereka sudah mengimbangi kesalahan-kesalahannya.
6.       Farisi “Yang Takut Pada Allah”, yang seperti Ayub, benar-benar saleh.
7.       Farisi “Yang Mencintai Allah”, seperti Abraham.
Meskipun banyak di antara kaum Farisi yang begitu sadar akan keharusan untuk menaati hukum hingga sedetail-detailnya sehingga terkesan legalistik, namun banyak pula di antaranya yang benar-benar saleh dan baik. Tidak semuanya munafik. Misalnya Nikodemus yang mengikuti Kristus dengan tulus selama pelayanan-Nya di dunia dan Yusuf dari Arimatea yang mengurus penguburan jenazah Yesus.

Orang-Orang Farisi dan Yesus.
KS mencatat banya hal  tentang konflik antara Tuhan Yesus dengan orang-orang farisi dan ahli taurat.  Yesus banyak mengkritik gaya hidup keagamaan mereka yang cenderung legalistik, munafik. Sikap  Yesus itulah  yang membuat orang-orang Farisi membenci dan menentangnya. Berikut ini beberapa penyebab orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menentang Yesus:
1.      Yesus mengajar dengan penuh kewibawaan (Mat 7:28-29) dan Yesus mengutuk formalisme lahiriah yang mereka kembangkan.  
2.     Karena waktu itu jumlah mereka sedikit sehingga memerlukan dukungan rakyat banyak. Jadi, saat mereka melihat kemampuan Yesus mengumpulkan orang banyak di sekitarnya, mereka menjadi gentar.
3.     Karena kecaman Tuhan Yesus terhadap mereka yang hanya melakukan persepuluhan, tetapi yang terpenting dalam Hukum Taurat mereka abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan (Matius 23:23). Dan lagipula mereka melakukan semuanya itu dengan motivasi yang salah yaitu hanya untuk dilihatkan kepada orang banyak supaya mereka dipuji. Jadi motivasi mereka dalam melakukan Hukum Tauratlah yang dikecam oleh Tuhan Yesus, sehingga mereka menjadi sangat membenci Tuhan Yesus.
4.     Karena pengakuan Yesus bahwa Dia adalah Mesias. Bagi orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat, Mesias adalah seorang tokoh yang diurapi oleh Allah yang menjadi seorang raja dan akan memulai pergolakan politik serta membebaskan negeri mereka dari penjajahan Roma. Jadi saat mereka mendengar pengakuan Yesus bahwa Ia adalah Mesias, maka mereka menjadi sangat membenci dan menentang-Nya karena mereka mengetahui bahwa Yesus adalah anak seorang tukang kayu miskin yang menurut mereka tidak mungkin merupakan seorang Mesias.

KESIMPULAN
Bahwa sesungguhnya orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat adalah orang-orang yang mencoba untuk melakukan Hukum Taurat dengan baik dan benar, namun pada pelaksanaannya banyak mengalami penyimpangan. Dan mereka melakukan Hukum Taurat tersebut dengan motivasi yang salah dan tanpa pengenalan akan Hukum Taurat dengan benar, sehingga mereka jatuh ke dalam legalistik dan hal yang demikian Tuhan Yesus sangat menentang.

Kaitannya dengan aplikasi untuk hidup sesuai dengan apa yang dikatakan Yesus hari ini, kiranya jelas bahwa kata-kata Yesus dalam kecamannya itu sudah sangat jelas. Bandingkan langsung dengan perikopnya, dan ambil maknanya, dan terapkan dalam kehidupan harian. Lukas 11: 42-46

===========================
Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.