Inspirasi Renungan:
Lukas 11: 42-46
Beberapa hari terakhir paling kurang dua hari terakhir ini, (menurut kalender liturgi Gereja Katolik tahun ini), Yesus sangat tegas dalam ajarannya, bahkan Ia mengecam dengan sangat keras
para ahi Taurat dan orang-orang Farisi. Mengapa para ahli Taurat dan
orang-orang Farisi? Pertama-tama kita lihat siapakah para ahli Traurat dan
orang-orang Farisi itu sehingga Yesus memfokuskan kecamanannya kepada mereka
itu?
Ahli-Ahli Taurat
Ahli
Taurat sebenarnya merupakan suatu jabatan, Mereka adalah orang-orang yang ahli
dalam mempelajari Hukum Musa (Taurat) dan kegiatan utama mereka ialah
mempelajari Taurat. Mereka memelihara hukum lisan dan dengan setia mewariskan
Kitab-Kitab Suci Ibrani kepada murid-murid dan mengharapkan murid-murid menaatinya
dengan sungguh-sungguh.
Salah
satu tugas utama Ahli Taurat ialah menetapkan isi Taurat tertulis (tora
sye-bikhtav). Mereka menetapkan bahwa isinya adalah 613 perintah, 248 positif
dan 365 negatif. Selanjutnya mereka, “memasang pagar” sekelilingnya, artinya,
menafsirkan dan melengkapinya sedemikian rupa, sehingga tak mungkin orang
melanggarnya secara kebetulan atau karena ketidaktahuan.
Ada
3 macam fungsi Ahli Taurat:
1. Memelihara Hukum Taurat. Mereka memelihara
Hukum Taurat dengan menjadi pembela Hukum Taurat. Tugas mereka adalah menyampaikan keputusan-keputusan hukum tak
tertulis yang telah muncul dalam usaha mereka menerapkan hukum Musa pada
kehidupan sehari-hari. Mereka menyatakan bahwa hukum lisan ini lebih penting
dari hukum tertulis (Mrk 7:5). Oleh usaha-usaha mereka agama cenderung merosot
menjadi formalitas tanpa perasaan.
2. Mengumpulkan banyak
murid dan mengajar mereka tentang hukum. Dalam pengajarannya, mereka mewajibkan para
murid untuk mempertahankan bahan-bahan yang diajarkan dan menyampaikan ajaran
itu tanpa perubahan. Mereka mengajar di Bait Allah (Luk 2:46; Yoh 18:20). Apakah
mereka mendapatkan bayaran? Ya mungkin mereka dibayar (Mat 10:10; I Kor 9:3-18;
pernyataan Paulus mengenai haknya), dan bahkan beruntung oleh kedudukan mereka
yang terhormat itu (Mrk 12:40; Luk 20:47).
3. Mereka disebut “pengajar-pengajar
hukum”, karena mereka dipercayai untuk urusan-urusan hukum sebagai
hakim-hakim di Mahkamah Agama (Mat 22:35; Mrk 14:43,53; Luk 22:66; Kis 4:5).
Untuk pelayanan mereka di Mahkamah Agama mereka tidak dibayar. Karena itu
mereka harus memperoleh biaya hidup dari sumber atau cara lain, jika mereka
tidak memiliki kekayaan pribadi yang cukup.
Orang-Orang Farisi
Kohler, seorang ahli KS menjelaskan bahwa nama farisi tersebut sama arti “orang yang memisahkan diri”, atau
menjaga jarak/menjauh dari orang-orang atau hal-hal yang najis, dalam hal untuk
mencapai tingkat kekudusan dan kebenaran yang diperlukan bagi orang yang ingin
bersekutu dengan Allah.
Mereka ini adalah
pemimpin agama, dan para Ahli Taurat maupun imam dapat ditemukan di antara
mereka.3 Ada
7 macam farisi yang fanatik, yaitu:4
1.
Farisi “Pundak”, yang memamerkan perbuatan baiknya di hadapan
orang lain bagai menyandangkan sebuah selempang di pundaknya.
2. Farisi “Tunggu Sebentar”, yang meminta orang lain untuk menunggu
sebentar agar mereka dapat melakukan sebuah perbuatan baik.
3. Farisi “Buta”, yang menabrak tembok hingga memar karena menutup
mata agar tidak melihat seorang wanita.
4. Farisi “Ulekan”, yang berjalan dengan menundukkan kepala agar
tidak melihat pemandangan yang menggoda.
5. Farisi “Tukang Hitung”, yang selalu menghitung perbuatan baiknya
untuk melihat apakah mereka sudah mengimbangi kesalahan-kesalahannya.
6.
Farisi “Yang Takut Pada Allah”, yang seperti Ayub, benar-benar
saleh.
7.
Farisi “Yang Mencintai Allah”, seperti Abraham.
Meskipun banyak di
antara kaum Farisi yang begitu sadar akan keharusan untuk menaati hukum hingga
sedetail-detailnya sehingga terkesan legalistik, namun banyak pula di antaranya
yang benar-benar saleh dan baik. Tidak semuanya munafik. Misalnya Nikodemus
yang mengikuti Kristus dengan tulus selama pelayanan-Nya di dunia dan Yusuf
dari Arimatea yang mengurus penguburan jenazah Yesus.
Orang-Orang Farisi dan Yesus.
KS
mencatat banya hal tentang konflik
antara Tuhan Yesus dengan orang-orang farisi dan ahli taurat. Yesus
banyak mengkritik gaya hidup keagamaan mereka yang cenderung legalistik,
munafik. Sikap Yesus itulah yang membuat orang-orang Farisi membenci dan
menentangnya. Berikut ini beberapa penyebab orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat menentang Yesus:
1. Yesus mengajar dengan penuh kewibawaan (Mat
7:28-29) dan Yesus mengutuk formalisme lahiriah yang mereka kembangkan.
2. Karena waktu itu jumlah
mereka sedikit sehingga memerlukan dukungan rakyat banyak. Jadi, saat mereka
melihat kemampuan Yesus mengumpulkan orang banyak di sekitarnya, mereka menjadi
gentar.
3. Karena kecaman Tuhan
Yesus terhadap mereka yang hanya melakukan persepuluhan, tetapi yang terpenting
dalam Hukum Taurat mereka abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan
kesetiaan (Matius 23:23). Dan lagipula mereka melakukan semuanya itu dengan
motivasi yang salah yaitu hanya untuk dilihatkan kepada orang banyak supaya
mereka dipuji. Jadi motivasi mereka dalam melakukan Hukum Tauratlah yang
dikecam oleh Tuhan Yesus, sehingga mereka menjadi sangat membenci Tuhan Yesus.
4. Karena pengakuan Yesus bahwa
Dia adalah Mesias. Bagi orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat, Mesias adalah
seorang tokoh yang diurapi oleh Allah yang menjadi seorang raja dan akan
memulai pergolakan politik serta membebaskan negeri mereka dari penjajahan
Roma. Jadi saat mereka mendengar pengakuan Yesus bahwa Ia adalah Mesias, maka
mereka menjadi sangat membenci dan menentang-Nya karena mereka mengetahui bahwa
Yesus adalah anak seorang tukang kayu miskin yang menurut mereka tidak mungkin
merupakan seorang Mesias.
KESIMPULAN
Bahwa
sesungguhnya orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat adalah orang-orang yang
mencoba untuk melakukan Hukum Taurat dengan baik dan benar, namun pada
pelaksanaannya banyak mengalami penyimpangan. Dan mereka melakukan Hukum Taurat
tersebut dengan motivasi yang salah dan tanpa pengenalan akan Hukum Taurat
dengan benar, sehingga mereka jatuh ke dalam legalistik dan hal yang demikian
Tuhan Yesus sangat menentang.
Kaitannya dengan
aplikasi untuk hidup sesuai dengan apa yang dikatakan Yesus hari ini, kiranya
jelas bahwa kata-kata Yesus dalam kecamannya itu sudah sangat jelas. Bandingkan
langsung dengan perikopnya, dan ambil maknanya, dan terapkan dalam kehidupan
harian. Lukas 11: 42-46
Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.