Wednesday, October 19, 2016

SAUDARA: WASPADALAH DAN BERTEKUNLAH

Inspirasi untuk renungan hari ini saya ambil dari Injil Lukas 12:39-48, sesuai dengan kalender Liturgi Gereja Katolik tahun C, 2016.

Mohon maaf bro, saya tidak mengutip, menampilkan seluruh perikop di dalam renungan ini. Kewajiban dari pembaca yang seiman dengan saya untuk selalu membaca Kitab Suci setiap hari he he he. Setelah membaca perikop di atas silahkan menyimak refleksi berikut ini. Sedangkan untuk soal judul, saya beri judul SAUDARA: WASPADALAH DAN BERTEKUNLAH

Ada beberapa kata kunci yang berkesan dalam bacaan ini. Pertama, berjaga-jaga. Masalahnya kita tidak tahu pukul berapa kita harus siaga, dan karena itu kita harus selalu waspada setiap saat dan tidak lengah. Karena itulah kita tetap tidak diberi tahu kapan tepatnya Dia akan datang, supaya kita selalu berjaga-jaga. Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, maka betapapun cerobohnya ia, ia pasti tetap akan berjaga-jaga dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar (ay. 39).. 

Syukurlah pada Tuhan Yesus, mau memberitahu kita pada hari ini melalui  Injil hari ini.  bahwa kedatangan Tuhan itu seperti pencuri di tengah malam, yang akan mengacaukan dan menghancurkan semua orang berdosa yang sedang enak-enakan dan tidak berjaga-jaga. 

Jika untuk rumahnya saja orang mau berjaga-jaga seperti itu, oh semoga saja kita juga dapat bersikap bijak demikian untuk menjaga jiwa kita. Hendaklah kamu juga siap sedia, siap sedia seperti tuan rumah ketika ia tahu pukul berapa pencuri akan datang.

Kedua, * Kewaspadaan dan Ketekunan Ditekankan Berkali-kali (12:41-53)
Petrus sekarang, mewakili teman-temannya (baca:  murid-murid), bertanya terus terang kepada Kristus setelah ia mendengar perumpamaan di atas (ay. 41), "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu, kami yang adalah pengikut-pengikut setia-Mu, kami yang adalah para pelayan-Mu, atau juga kepada semua orang yang datang untuk menerima ajaran dari-Mu, semua orang yang mendengarkan-Mu, termasuk semua orang Kristen?"
Dalam Injil Lukas perikop di  atas, Yesus menjawab seperti ini, 12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?  Sedangkan dalam Markus 13:37 Kristus memberikan jawaban langsung untuk pertanyaan ini, "Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang."   

Perhatikanlah, kita semua harus memperhatikan apa yang dirancang Kristus dalam perkataan-Nya kepada kita, dan sesuai dengan itu kita harus menanyakan hal-hal yang berkaitan dengannya. Kamikah yang Engkau maksudkan? Akukah? Berbicaralah Tuhan, hamba-Mu mendengarkan. Apakah perkataan ini ditujukan kepadaku? 

Kalau saya mengakui sebagai pengikut Kristus maka saya senang  dan gembira diangkat menjadi kepala atas rumah tangga Allah  di bawah Kristus, yang merupakan pemilik rumah itu. Aku senang dan gembira mendapat wewenang dari Kristus untuk mengabarkan Injil, untuk menjalankan ketetapan-ketetapan Kristus.

Kini tugasku adalah memberikan makanan kepada anak-anak dan hamba-hamba Allah, makanan yang pantas bagi mereka dan yang sudah disediakan bagi mereka, meyakinkan hati dan memberi penghiburan bagi mereka yang memerlukannya. Suum cuique -- kepada setiap orang apa yang menjadi bagiannya. Ini berarti berterus terang memberitakan perkataan kebenaran (2Tim. 2:15).

"Berbahagialah hamba," (1) Yang bekerja, yang tidak bermalas-malasan atau bersantai-santai. Bahkan kepala rumah tangga harus bekerja dan menjadi hamba bagi semua. kendati menjumpai berbagai kesulitan di tengah jalan.
Nah ini dia jaminannya bagiku, aku akan diberi kedudukan untuk melakukan tugas-tugas yang lebih besar dan lebih tinggi (ay. 44): Aku yakin akan diangkat  menjadi pengawas segala miliknya. Bukankah ini hampir sama seperti pernah dialami oleh Yusuf yang  mendapat kedudukan di istana Firaun. Aku yakin,  mendapat belas kasihan yang lebih banyak lagi dan akan diberikan imbalan yang berlimpah atas kesetiaanku  pada hari Tuhan.


Anakku, camkanlah ini! Inilah alasan baik yang ditambahkan untuk itu: setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut, terutama apabila hal itu diberikan sebagai kepercayaan yang harus ia pertanggungjawabkan. Orang yang mempunyai kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada orang lain, yang mempunyai lebih banyak pengetahuan dan pendidikan, dan yang lebih mengenal Kitab Suci, kepada mereka banyak diberi, dan mereka pun akan dimintai pertanggungjawaban yang lebih besar.
========================
Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.