Inspirasi untuk renungan hari ini saya ambil dari Injil
Lukas 12:39-48, sesuai dengan kalender Liturgi Gereja Katolik tahun C,
2016.
Mohon maaf bro, saya tidak mengutip, menampilkan seluruh perikop
di dalam renungan ini. Kewajiban dari pembaca yang seiman dengan saya untuk
selalu membaca Kitab Suci setiap hari he he he. Setelah membaca perikop di atas
silahkan menyimak refleksi berikut ini. Sedangkan untuk soal judul, saya beri
judul SAUDARA: WASPADALAH DAN BERTEKUNLAH
Ada beberapa kata kunci yang berkesan dalam bacaan ini. Pertama, berjaga-jaga. Masalahnya kita tidak tahu pukul berapa kita harus siaga, dan karena itu
kita harus selalu waspada setiap saat dan tidak lengah. Karena itulah kita
tetap tidak diberi tahu kapan tepatnya Dia akan datang, supaya kita selalu
berjaga-jaga. Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, maka
betapapun cerobohnya ia, ia pasti tetap akan berjaga-jaga dan tidak akan
membiarkan rumahnya dibongkar (ay. 39)..
Syukurlah pada Tuhan Yesus, mau memberitahu kita pada hari ini
melalui Injil hari ini. bahwa
kedatangan Tuhan itu seperti pencuri di tengah malam, yang akan mengacaukan dan
menghancurkan semua orang berdosa yang sedang enak-enakan dan tidak
berjaga-jaga.
Jika untuk rumahnya saja orang mau berjaga-jaga
seperti itu, oh semoga saja kita juga dapat bersikap bijak demikian untuk
menjaga jiwa kita. Hendaklah kamu juga siap sedia, siap sedia seperti tuan
rumah ketika ia tahu pukul berapa pencuri akan datang.
Kedua, * Kewaspadaan dan Ketekunan Ditekankan
Berkali-kali (12:41-53)
Petrus sekarang, mewakili teman-temannya (baca: murid-murid), bertanya terus terang kepada Kristus setelah ia mendengar perumpamaan di atas (ay. 41), "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu, kami yang adalah pengikut-pengikut setia-Mu, kami yang adalah para pelayan-Mu, atau juga kepada semua orang yang datang untuk menerima ajaran dari-Mu, semua orang yang mendengarkan-Mu, termasuk semua orang Kristen?"
Petrus sekarang, mewakili teman-temannya (baca: murid-murid), bertanya terus terang kepada Kristus setelah ia mendengar perumpamaan di atas (ay. 41), "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu, kami yang adalah pengikut-pengikut setia-Mu, kami yang adalah para pelayan-Mu, atau juga kepada semua orang yang datang untuk menerima ajaran dari-Mu, semua orang yang mendengarkan-Mu, termasuk semua orang Kristen?"
Dalam Injil Lukas perikop di atas, Yesus menjawab seperti ini, 12:42
Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang
akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan
makanan kepada mereka pada waktunya? Sedangkan dalam Markus 13:37 Kristus
memberikan jawaban langsung untuk pertanyaan ini, "Apa yang Kukatakan
kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang."
Perhatikanlah, kita semua harus memperhatikan apa
yang dirancang Kristus dalam perkataan-Nya kepada kita, dan sesuai dengan itu
kita harus menanyakan hal-hal yang berkaitan dengannya. Kamikah yang Engkau
maksudkan? Akukah? Berbicaralah Tuhan, hamba-Mu mendengarkan. Apakah perkataan
ini ditujukan kepadaku?
Kalau saya mengakui
sebagai pengikut Kristus maka saya senang
dan gembira diangkat menjadi kepala atas rumah tangga Allah di bawah
Kristus, yang merupakan pemilik rumah itu. Aku senang dan gembira mendapat
wewenang dari Kristus untuk mengabarkan Injil, untuk menjalankan
ketetapan-ketetapan Kristus.
Kini tugasku adalah memberikan makanan kepada
anak-anak dan hamba-hamba Allah, makanan yang pantas bagi mereka dan yang sudah
disediakan bagi mereka, meyakinkan
hati dan memberi penghiburan bagi mereka yang memerlukannya. Suum cuique --
kepada setiap orang apa yang menjadi bagiannya. Ini berarti berterus terang
memberitakan perkataan kebenaran (2Tim. 2:15).
"Berbahagialah hamba," (1) Yang
bekerja, yang tidak bermalas-malasan atau bersantai-santai. Bahkan kepala rumah
tangga harus bekerja dan menjadi hamba bagi semua. kendati menjumpai berbagai
kesulitan di tengah jalan.
Nah ini dia jaminannya bagiku, aku akan diberi
kedudukan untuk melakukan tugas-tugas yang lebih besar dan lebih tinggi (ay.
44): Aku yakin akan diangkat menjadi
pengawas segala miliknya. Bukankah ini hampir sama seperti pernah dialami oleh Yusuf
yang mendapat kedudukan di istana
Firaun. Aku yakin, mendapat belas
kasihan yang lebih banyak lagi dan akan diberikan imbalan yang berlimpah atas
kesetiaanku pada hari Tuhan.
Anakku, camkanlah ini! Inilah alasan baik yang
ditambahkan untuk itu: setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya
akan banyak dituntut, terutama apabila hal itu diberikan sebagai kepercayaan
yang harus ia pertanggungjawabkan. Orang yang mempunyai kemampuan berpikir yang
lebih tinggi daripada orang lain, yang mempunyai lebih banyak pengetahuan dan
pendidikan, dan yang lebih mengenal Kitab Suci, kepada mereka banyak diberi,
dan mereka pun akan dimintai pertanggungjawaban yang lebih besar.
========================
Pertimbangkanlah secara matang bila anda akan memulai trading forex. Forex trading memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Anda bisa kehilangan dana dalam jumlah besar bahkan hingga seluruhnya. Kami tidak bertindak atas nama pialang berjangka manapun dalam melakukan trading forex.